Euro 2024 – Kekalahan Manchester City dari Tottenham di babak 16 besar Carabao Cup 2024/2025 mencuri perhatian, bukan karena hasil pertandingan, melainkan karena reaksi para pemain City yang terlihat begitu santai. Dalam laga yang berlangsung pada Kamis (31/10) dini hari WIB di Tottenham Hotspur Stadium, pasukan Pep Guardiola kalah 1-2. Menariknya, beberapa pemain di bangku cadangan terlihat tertawa lepas, termasuk Erling Haaland, yang sama sekali tidak dimainkan dalam laga ini.
Tottenham berhasil unggul dengan cepat berkat gol Timo Werner di menit ke-5 dan Pape Sarr di menit ke-25. City kemudian memperkecil ketinggalan lewat gol Matheus Nunes pada menit 45+4, namun upaya mereka untuk menyamakan kedudukan gagal di babak kedua. Guardiola mencoba meningkatkan intensitas dengan memasukkan Mateo Kovacic, Josko Gvardiol, dan Bernardo Silva, namun gol tambahan yang diharapkan tak kunjung datang. Kekalahan ini membuat City harus angkat koper dari Carabao Cup lebih awal dari yang diperkirakan.
Setelah laga, sebuah video yang merekam momen di bangku cadangan Manchester City viral di media sosial. Di detik-detik akhir pertandingan, Haaland terlihat tertawa bersama Manuel Akanji, diikuti tawa dari Guardiola yang duduk tak jauh dari mereka. Hal ini memicu reaksi beragam dari para penggemar. Banyak yang merasa bahwa kekalahan di turnamen domestik ini tampak tidak terlalu serius bagi para pemain maupun pelatih.
Haaland, yang dikenal sebagai mesin gol andalan City, duduk sepanjang laga tanpa dimainkan. Guardiola memutuskan untuk tidak menurunkan pemain asal Norwegia tersebut meskipun situasi permainan membutuhkan gol tambahan. Keputusan ini menuai tanda tanya dari para pengamat, namun Guardiola tampak yakin dengan rencananya.
“Cukup sederhana. Rencananya memang dia tidak bermain dalam pertandingan ini. Dia bermain dalam banyak menit. Saya tidak ingin membuang-buang energi untuknya,” ujar Guardiola dikutip dari Sky Sports.
Guardiola Apresiasi Penampilan Pemain Muda
Di balik kekalahan tersebut, Guardiola tetap melihat sisi positif. Beberapa pemain muda diberi kesempatan untuk tampil dan menurutnya, mereka menunjukkan performa yang cukup memuaskan. Bagi Guardiola, Carabao Cup memang bukan target utama mereka di musim ini, sehingga memberdayakan pemain muda dan menjaga kebugaran pemain utama lebih penting.
“Luar biasa. Para pemain muda bermain dengan baik. Kami bermain dengan sangat baik. Jika Anda memainkan permainan secepat itu, mereka menyerang lebih cepat, kami bermain sangat baik,” ucap Guardiola, memuji performa tim secara keseluruhan meski kalah dalam laga ini.
Guardiola pun menekankan bahwa kehilangan gelar Carabao Cup bukanlah akhir dari segalanya. Manchester City masih memiliki target yang lebih besar musim ini, termasuk mempertahankan gelar Premier League dan berjuang di Liga Champions.
Tidak dapat dipungkiri, City telah mengalami sejumlah pertandingan dengan jadwal yang cukup padat di awal musim ini. Guardiola diketahui sering melakukan rotasi pemain untuk menjaga kebugaran dan meminimalkan risiko cedera pemain utamanya. Carabao Cup, yang dianggap sebagai turnamen domestik dengan prioritas lebih rendah, menjadi kesempatan bagi pemain lapis kedua dan pemain muda untuk unjuk gigi.
Kekalahan dari Tottenham, di mata Guardiola, adalah bagian dari perjalanan musim ini. Sang pelatih memilih untuk fokus pada target yang lebih besar, termasuk mempertahankan gelar Liga Inggris dan memenangkan Liga Champions. Dengan memprioritaskan kebugaran Haaland dan pemain kunci lainnya, Guardiola seolah-olah mengisyaratkan bahwa kegagalan di Carabao Cup adalah risiko yang bisa diterima untuk tujuan yang lebih besar.
Tentu saja, sikap santai Guardiola dan para pemain tidak luput dari sorotan penggemar dan pengamat sepak bola. Sebagian merasa bahwa sikap tersebut menunjukkan kedewasaan tim dalam menghadapi kekalahan. Namun, ada juga yang mengkritik reaksi tersebut sebagai bentuk ketidakseriusan dalam menghargai setiap pertandingan yang dijalani. Banyak penggemar Manchester City di media sosial mengungkapkan kekecewaan mereka terhadap sikap yang ditunjukkan para pemain dan Guardiola.
“Bukan ini yang kami harapkan, kekalahan memang hal yang biasa, tapi tidak seharusnya mereka terlihat begitu santai,” komentar salah satu penggemar di Twitter. “Saya mengerti mereka punya prioritas lain, tapi tidak ada salahnya menunjukkan sedikit rasa kecewa ketika kalah,” ujar penggemar lainnya.
Sementara itu, ada pula yang membela keputusan Guardiola untuk menjaga Haaland dan pemain kunci lainnya. Bagi mereka, keputusan ini mencerminkan perencanaan jangka panjang Guardiola yang lebih memprioritaskan liga dan Liga Champions daripada turnamen domestik ini.
Persiapan Menuju Jadwal Padat
City menghadapi bulan November yang padat dengan laga-laga penting di liga domestik maupun Liga Champions. Guardiola tampaknya telah mempersiapkan timnya untuk menjalani jadwal padat ini dengan menyeimbangkan rotasi pemain dan menjaga kondisi fisik mereka tetap optimal. Bagi sang pelatih, mempertahankan kebugaran pemain utama seperti Haaland adalah bagian dari strategi jangka panjang yang diharapkan akan berbuah manis di akhir musim.
Dengan eliminasi dari Carabao Cup, City bisa lebih fokus pada kompetisi utama mereka tanpa perlu terlalu khawatir dengan jadwal pertandingan tambahan. Kekalahan ini memberikan kesempatan bagi para pemain muda untuk mendapatkan pengalaman berharga tanpa tekanan berlebih, sementara Guardiola bisa lebih leluasa menjaga kebugaran para pemain kuncinya.
Kekalahan dari Tottenham di Carabao Cup mungkin mengecewakan bagi beberapa penggemar, namun Guardiola tampaknya memiliki rencana yang matang untuk membawa Manchester City meraih sukses di akhir musim. Dengan menempatkan prioritas pada liga dan Liga Champions, Guardiola mengambil pendekatan yang hati-hati dalam merotasi pemain. Meskipun City harus rela tersingkir dari Carabao Cup, mereka masih memiliki peluang besar untuk meraih kesuksesan di kompetisi-kompetisi utama lainnya.
Sikap santai Guardiola dan pemain di tengah kekalahan ini menunjukkan kepercayaan diri dan ketenangan yang diharapkan akan menjadi modal kuat dalam menghadapi jadwal padat ke depan. Fans mungkin kecewa melihat para pemain terlihat tertawa di bangku cadangan, namun bagi Guardiola, itu adalah bagian dari strategi besar yang dirancangnya untuk menjaga performa optimal Manchester City sepanjang musim.