Euro 2024 – Beredar kabar bahwa Josep Guardiola akan meninggalkan Manchester City pada tahun 2025 mendatang. Jika benar terjadi, kepergian Guardiola akan berdampak besar terhadap peta persaingan di Premier League. Guardiola pertama kali tiba di Man City pada tahun 2016. Sejak saat itu, dia bekerja keras membentuk tim terbaik di era modern. Hasilnya, Man City sangat dominan, unggul jauh dari rival lainnya.
Tercatat, dari delapan musim bersaing di Premier League, Guardiola mampu meraih enam gelar. Dia hanya gagal dua kali, pada musim pertamanya dan ketika Liverpool tampil luar biasa pada musim 2019-2020. Dengan 6 trofi Liga Inggris dan total 17 trofi selama 8 tahun, Man City jelas layak disebut sebagai tim terbaik di era modern ini.
Musim 2023/2024 ini pun Guardiola masih luar biasa, menuntun Man City menjuarai Premier League dan memecahkan rekor empat kali juara beruntun. Namun, saat ini dia memasuki 12 bulan terakhir dalam masa kontraknya. Beredar kabar bahwa Pep tidak tertarik meneken kontrak baru. Dia akan meninggalkan tim setelah kontraknya berakhir, yaitu sekitar satu tahun lagi.
Meski begitu, sampai saat ini belum ada keputusan final. Man City bakal memberi waktu kepada Guardiola untuk membuat keputusan, tidak terburu-buru. Namun, sebenarnya Man City ingin melihat Guardiola bertahan. Musim 2024/2025 mendatang bakal jadi musim kesembilan menangani Man City. Total 17 trofi sudah dia persembahkan sejauh ini. Pergi dengan kepala tegak bakal jadi jalan terbaik untuk Guardiola.
Dampak Besar Kepergian Guardiola
Andai Guardiola jadi pergi, Premier League akan mengalami perubahan besar. Man City memang masih sangat kuat, tapi sebagian besar ketangguhan Man City dipengaruhi oleh kecerdikan Guardiola dalam meramu taktik. Buktinya, Liverpool dua kali merasakan gagal juara dengan selisih satu poin saja dan musim ini giliran Arsenal yang gagal juara dengan selisih dua poin. Tim-tim itu tidak buruk, hanya Man City yang superior.
Jika Guardiola jadi pergi, Man City akan memasuki era baru di bawah pelatih baru. Mungkin pemain-pemain terbaik masih bertahan, tapi jelas bahwa kepergian Pep akan berdampak besar. Man City akan memasuki masa transisi, kekuatan mereka mungkin menurun. Artinya, Premier League akan kembali ‘normal’, tidak ada satu tim yang superkuat dan otomatis juara.
Pergantian pelatih akan menjadi ujian besar bagi Manchester City. Seberapa besar pengaruh Guardiola terhadap kesuksesan tim akan terlihat jelas saat mereka berusaha menyesuaikan diri dengan gaya dan strategi pelatih baru. Klub seperti Liverpool, Arsenal, dan Chelsea mungkin akan memanfaatkan situasi ini untuk meningkatkan peluang mereka dalam meraih gelar juara.
Tim-tim papan tengah yang sebelumnya sulit menembus dominasi City juga akan memiliki peluang lebih besar untuk bersaing di papan atas. Ini akan menciptakan dinamika yang lebih seimbang dan kompetitif di liga. Dengan absennya satu tim dominan, setiap pertandingan akan lebih menarik dan hasil akhir liga akan lebih sulit diprediksi.
Kepergian Guardiola juga akan berdampak pada performa Manchester City di kompetisi Eropa. Selama ini, Guardiola berhasil membawa City menjadi salah satu tim terkuat di Liga Champions, meskipun belum berhasil meraih trofi tersebut. Pelatih baru harus mampu menjaga standar tinggi yang telah ditetapkan Guardiola untuk memastikan City tetap menjadi kekuatan yang diperhitungkan di Eropa.
Warisan Guardiola di Manchester City
Josep Guardiola akan meninggalkan warisan besar di Manchester City. Di bawah kepemimpinannya, City tidak hanya menjadi tim yang sukses secara domestik tetapi juga dikenal dengan gaya bermain yang atraktif dan menyerang. Filosofi permainan yang diusung Guardiola telah mengubah cara pandang banyak klub di Inggris terhadap sepak bola.
Banyak pemain muda yang berkembang pesat di bawah bimbingannya. Phil Foden, misalnya, telah menjadi salah satu talenta muda paling menjanjikan di Eropa berkat arahan Guardiola. Warisan ini akan menjadi fondasi yang kuat bagi pelatih baru untuk membangun tim yang sukses di masa depan.
Untuk menghadapi masa depan tanpa Guardiola, Manchester City perlu melakukan persiapan yang matang. Mereka harus memilih pelatih yang mampu melanjutkan filosofi permainan yang sudah ada, namun juga membawa inovasi baru yang dibutuhkan untuk tetap kompetitif. Identifikasi pemain kunci yang akan menjadi pilar tim di masa mendatang juga sangat penting.
Pemain seperti Kevin De Bruyne, Ruben Dias, dan Erling Haaland akan menjadi sosok sentral dalam menjaga stabilitas tim selama masa transisi. Selain itu, City juga perlu memperkuat kedalaman skuad untuk menghadapi jadwal padat di berbagai kompetisi.
Penggemar Manchester City tentu memiliki harapan tinggi bahwa klub kesayangan mereka tetap kompetitif setelah kepergian Guardiola. Mereka ingin melihat tim tetap bermain dengan gaya menyerang yang telah menjadi ciri khas di era Guardiola. Selain itu, trofi Liga Champions yang masih belum diraih akan menjadi target utama yang diharapkan dapat dicapai oleh pelatih baru.
Namun, para penggemar juga harus realistis dan menyadari bahwa masa transisi mungkin tidak mudah. Kesabaran dan dukungan penuh akan sangat dibutuhkan selama periode ini untuk membantu tim melewati tantangan yang ada.
Era Baru Manchester City
Kepergian Josep Guardiola dari Manchester City akan menandai berakhirnya sebuah era yang penuh dengan kesuksesan dan dominasi. Namun, ini juga membuka babak baru bagi klub untuk terus berkembang dan beradaptasi. Tantangan besar menanti, baik di tingkat domestik maupun Eropa, tetapi dengan persiapan yang tepat dan dukungan penuh, Manchester City memiliki potensi untuk terus menjadi kekuatan besar di dunia sepak bola.
Premier League juga akan melihat perubahan besar dengan berakhirnya era Guardiola. Kompetisi akan menjadi lebih seimbang dan setiap tim memiliki kesempatan lebih besar untuk bersaing memperebutkan gelar juara. Ini adalah momen yang menarik bagi penggemar sepak bola untuk menyaksikan bagaimana dinamika liga berubah dan siapa yang akan muncul sebagai tim dominan berikutnya.