Euro 2024 – Thomas Tuchel, mantan manajer Chelsea dan Bayern Munchen, dikabarkan menjadi salah satu kandidat kuat untuk menggantikan Erik Ten Hag di Manchester United. Namun, sejumlah pihak, termasuk mantan bek Chelsea, William Gallas, meragukan kemampuan Tuchel untuk menghadapi tekanan besar yang ada di Old Trafford.
Posisi Ten Hag di kursi manajer Setan Merah memang tengah berada di ujung tanduk. Sejak awal musim 2024/2025, performa Manchester United jauh dari harapan. Klub yang seharusnya bersaing di papan atas, kini terjebak di peringkat 14 klasemen sementara Premier League.
Kondisi tersebut membuat banyak spekulasi mengenai siapa pengganti Ten Hag jika dia diberhentikan. Salah satu nama yang muncul adalah Thomas Tuchel, yang saat ini sedang tidak terikat kontrak dengan klub manapun setelah meninggalkan Bayern Munchen. Namun, apakah Tuchel adalah orang yang tepat untuk menangani tekanan besar di Manchester United?
Thomas Tuchel memiliki rekam jejak yang cukup mengesankan di dunia sepak bola. Dia pernah membawa Chelsea meraih gelar Liga Champions pada tahun 2021 dan juga sukses menukangi PSG sebelum akhirnya pindah ke Bayern Munchen. Kemampuannya dalam meracik taktik dan memenangkan gelar sudah terbukti di beberapa klub besar Eropa.
Namun, menangani klub seperti Manchester United bukanlah tugas yang mudah. Tekanan di Old Trafford jauh lebih besar dibandingkan dengan klub-klub sebelumnya yang pernah dia tangani. Setelah era Sir Alex Ferguson, tak ada satu pun manajer yang berhasil membawa United kembali berjaya di Premier League.
William Gallas: “Tuchel Tak Akan Sanggup”
William Gallas, mantan bek Chelsea, Liverpool, dan Arsenal, secara terbuka menyatakan keraguannya terhadap kemampuan Tuchel untuk menangani tekanan besar di Manchester United. Menurutnya, bahkan manajer sekaliber Tuchel pun mungkin akan kesulitan mengatasi ekspektasi tinggi dari para penggemar dan manajemen klub.
“Bisakah Thomas Tuchel mengatasi tekanan sebagai manajer Manchester United? Saya rasa tidak ada manajer yang mampu,” kata Gallas kepada Prime Casino. “Lihatlah berapa banyak manajer yang gagal memenangkan Premier League sejak Sir Alex Ferguson pergi, tekanan dan ekspektasi terlalu besar bagi siapa pun.”
Gallas mengacu pada deretan manajer top seperti David Moyes, Louis van Gaal, Jose Mourinho, dan Ole Gunnar Solskjaer, yang semuanya gagal mengembalikan kejayaan United di liga domestik. Tekanan besar yang terus menghantui Old Trafford bisa jadi merupakan tantangan berat bagi manajer mana pun, termasuk Tuchel.
Salah satu masalah besar yang dihadapi Erik Ten Hag saat ini adalah ketidakpuasan pemain di ruang ganti. Menurut Gallas, bahasa tubuh para pemain United dalam beberapa pertandingan terakhir memperlihatkan bahwa mereka kehilangan karakter dan semangat untuk berjuang di bawah arahan sang pelatih.
“Lihatlah Erik ten Hag dan timnya kalah 3-0 di kandang sendiri dari Tottenham hanya beberapa minggu setelah kalah 3-0 di kandang sendiri dari Liverpool. Melihat tim dan bahasa tubuh mereka, sepertinya mereka telah kehilangan karakter mereka,” tambah Gallas.
Hasil-hasil negatif ini semakin memperburuk situasi di dalam tim. Para pemain terlihat frustrasi dan tampaknya ada ketegangan yang muncul antara mereka dan Ten Hag. Meskipun Manchester United sempat meraih hasil imbang melawan Aston Villa, performa mereka belum menunjukkan tanda-tanda perbaikan yang signifikan.
Pemain Tidak Senang di Bawah Asuhan Ten Hag
Situasi ini membawa pertanyaan besar tentang masa depan Erik Ten Hag di Manchester United. Gallas juga menyebut bahwa para pemain tampak tidak bahagia saat ini, yang bisa menjadi salah satu alasan mengapa performa tim begitu mengecewakan. Menurutnya, ketidakpuasan pemain terhadap pelatih sering kali menjadi indikasi bahwa pergantian manajer mungkin diperlukan untuk menyelamatkan situasi.
“Para pemain tidak senang saat ini di bawah asuhan Ten Hag dan itu terlihat. Ketika Anda melihat bahasa tubuh para pemain, mereka tidak bermain dengan gairah dan semangat yang biasanya ditunjukkan oleh tim besar,” lanjut Gallas.
Ketidakpuasan di ruang ganti ini bukanlah hal baru di Manchester United, di mana beberapa manajer sebelumnya juga mengalami masalah yang serupa. Sebagai salah satu klub terbesar di dunia, tekanan untuk meraih kemenangan di setiap pertandingan selalu sangat tinggi, dan kegagalan untuk memenuhi harapan tersebut dapat menyebabkan ketegangan di dalam tim.
Meskipun Tuchel memiliki rekam jejak yang solid di klub-klub besar, termasuk Chelsea dan PSG, menangani Manchester United mungkin akan menjadi tantangan yang berbeda. Tekanan dari para penggemar, media, dan manajemen untuk segera mengembalikan kejayaan klub bisa membuat Tuchel kesulitan, terutama jika ia tidak mendapatkan dukungan penuh dari para pemain di ruang ganti.
Di sisi lain, Tuchel memiliki kemampuan untuk membawa perubahan taktis yang signifikan dan membangun kembali fondasi tim. Jika ia mampu mendapatkan kepercayaan dan dukungan dari para pemain, Tuchel bisa menjadi sosok yang tepat untuk memimpin revolusi di Old Trafford. Namun, jika masalah internal di ruang ganti tidak segera diselesaikan, maka bahkan manajer sekaliber Tuchel pun mungkin tidak akan berhasil.
Kehadiran Thomas Tuchel di Manchester United, jika terjadi, akan membawa harapan besar bagi para penggemar yang sudah lama merindukan kejayaan klub. Namun, seperti yang diungkapkan oleh William Gallas, tekanan besar di Old Trafford bisa menjadi penghalang terbesar bagi Tuchel. Apakah dia bisa mengatasi tekanan ini dan membawa perubahan positif bagi Setan Merah, atau justru akan menjadi korban berikutnya dari ekspektasi tinggi di Manchester United?
Hanya waktu yang akan menjawabnya. Satu hal yang pasti, tantangan di Old Trafford tidak hanya tentang kemampuan taktis di lapangan, tetapi juga kemampuan untuk mengatasi tekanan yang luar biasa di balik layar.