Euro 2024 – Penampilan Bruno Fernandes kembali mendapat sorotan setelah Manchester United mengalami kekalahan telak di Premier League pekan lalu. Mantan pemain Arsenal, Emmanuel Petit, mengkritik tajam performa kapten Manchester United itu, terutama dalam pertandingan-pertandingan besar. Kekalahan 0-3 dari Tottenham di Old Trafford menegaskan lagi kelemahan Fernandes dalam menghadapi laga yang penuh tekanan.
Pada akhir pekan kemarin, Manchester United menghadapi Tottenham di kandang mereka, Old Trafford. Pertandingan ini berakhir buruk bagi Setan Merah dengan kekalahan telak 0-3, yang menambah daftar hasil negatif mereka musim ini.
United langsung tertinggal hanya dalam waktu tiga menit setelah gawang Andre Onana dibobol oleh Tottenham. Situasi makin memburuk ketika Bruno Fernandes mendapat kartu merah karena pelanggaran terhadap James Maddison. Kekurangan satu pemain membuat United kesulitan untuk bangkit dan justru kebobolan dua gol tambahan di babak kedua. Kekalahan ini membuat Manchester United terpuruk di peringkat 13 klasemen sementara Premier League dengan raihan tujuh poin, tertinggal enam poin dari zona empat besar.
Bruno Fernandes Kembali Disorot
Penampilan Bruno Fernandes pada pertandingan tersebut mendapat kritik pedas dari Emmanuel Petit. Dalam wawancaranya dengan BetBrain, Petit menilai Fernandes tidak pernah bisa menunjukkan kontribusi yang signifikan di pertandingan-pertandingan besar. Fernandes, menurut Petit, sering menghilang ketika United benar-benar membutuhkan sosok pemimpin di lapangan.
“Bruno Fernandes adalah pemain yang bagus, tetapi dia bukan pemain terbaik bagi saya. Saya tidak pernah melihatnya bermain bagus melawan tim-tim papan atas, baik itu untuk Manchester United atau Portugal,” ujar Petit.
Petit menambahkan, “Ia akan mencetak gol dan assist melawan tim-tim yang biasa-biasa saja karena dia memiliki visi dan kemampuan menembak yang bagus. Namun, secara mental dan fisik, dia tidak ada di sana ketika pertandingan yang sulit datang. Kita melihatnya kemarin melawan Tottenham – sekali lagi, ia tidak ada di sana sama sekali.”
Emmanuel Petit juga mempertanyakan kemampuan Fernandes sebagai kapten Manchester United. Menurutnya, Fernandes belum menunjukkan kualitas sebagai seorang pemimpin yang dibutuhkan oleh klub sebesar Manchester United. Petit berpendapat bahwa seorang kapten harus mampu menginspirasi rekan-rekannya, terutama di laga-laga yang penuh tekanan.
“Fernandes bukanlah pemimpin yang dibutuhkan Manchester United di lapangan,” lanjut Petit. “Saya setuju bahwa kartu merah kemarin agak keras, tetapi Anda membutuhkan seorang pemimpin dan pemain untuk menunjukkan kepada orang lain bagaimana cara bertindak.”
Petit juga menyoroti sikap Fernandes di lapangan, yang menurutnya kurang mencerminkan seorang pemimpin. “Dia terkadang melakukan itu melawan tim yang lebih lemah, tetapi saya tidak pernah melihatnya melawan tim-tim papan atas. Bahkan sebelum dia diusir, dia selalu mengeluh dan melambaikan tangannya. Sesuatu harus berubah.”
Kualitas yang Dibutuhkan di Laga Besar
Kritik dari Emmanuel Petit membuka diskusi lebih luas mengenai kemampuan Bruno Fernandes dalam pertandingan-pertandingan besar. Sebagai pemain yang sering mencetak gol dan menciptakan assist, Fernandes jelas memiliki talenta yang mengesankan. Namun, dalam laga besar yang membutuhkan kepemimpinan dan kemampuan untuk mengendalikan permainan, performa Fernandes sering kali mengecewakan. Tidak jarang ia terlihat frustrasi dan tidak bisa memberikan dorongan yang diperlukan oleh rekan-rekannya di lapangan.
Sebagai kapten, Fernandes harus bisa memberikan contoh, baik dari sisi teknik, fisik, maupun mental. Sayangnya, dalam beberapa pertandingan penting, termasuk saat melawan Tottenham, ia tidak bisa menunjukkan hal itu. Kekurangan mentalitas juara dan kecenderungan untuk mengeluh di lapangan adalah hal-hal yang tidak sejalan dengan ekspektasi terhadap seorang kapten tim sebesar Manchester United.
Kritik terhadap Fernandes ini menambah tekanan bagi manajer Manchester United, Erik Ten Hag. Sang manajer sedang berada dalam situasi yang sulit setelah rentetan hasil buruk, termasuk kekalahan dari Tottenham. Dengan status Fernandes sebagai salah satu pemain andalan dan kapten tim, performanya yang kurang memadai menimbulkan pertanyaan apakah Ten Hag harus mempertimbangkan perubahan di lini tengah atau bahkan kapten tim.
Manchester United membutuhkan lebih dari sekadar pemain dengan teknik bagus. Mereka membutuhkan pemimpin yang bisa memotivasi dan membawa tim melalui situasi sulit. Untuk bisa kembali ke puncak klasemen dan bersaing dengan tim-tim besar lainnya, Setan Merah membutuhkan pemain yang mampu tampil konsisten dan tidak menghilang di laga-laga besar.
Kritik ini bukanlah yang pertama bagi Bruno Fernandes, dan jika performanya tidak segera membaik, bukan tidak mungkin posisinya di tim utama akan terancam. Para penggemar berharap lebih dari seorang kapten yang dipercaya memimpin tim sebesar Manchester United. Seiring dengan perjalanan musim yang masih panjang, Fernandes harus segera membuktikan bahwa dirinya layak menjadi pemimpin di atas lapangan, terutama di laga-laga penting.
Erik Ten Hag harus menemukan cara untuk mengeluarkan potensi terbaik Fernandes, sekaligus mempersiapkan alternatif jika situasi seperti ini terus berlanjut. Baik dari segi strategi maupun mental, United harus menemukan solusi agar kapten mereka bisa tampil lebih baik di pertandingan-pertandingan besar dan menjadi inspirasi bagi rekan-rekannya.
Bruno Fernandes memiliki bakat luar biasa, tetapi bakat saja tidak cukup dalam sepak bola, terutama di klub sebesar Manchester United. Kritik dari Emmanuel Petit bisa menjadi cambuk bagi Fernandes untuk memperbaiki permainannya dan menunjukkan bahwa dirinya memang layak menjadi kapten tim.
Pertandingan besar berikutnya akan menjadi ujian bagi Fernandes untuk membuktikan kualitas kepemimpinannya. Apakah ia mampu bangkit dan membuktikan kritik yang salah, atau justru menunjukkan bahwa dirinya tidak cocok untuk tanggung jawab besar di Manchester United? Semua akan terjawab dalam laga-laga mendatang, di mana konsistensi dan keberanian akan menjadi kunci bagi Fernandes untuk mengembalikan kepercayaan dari para penggemar dan rekan-rekannya.