Euro 2024 – Pelatih baru Manchester United, Ruben Amorim, berhasil memetik kemenangan pada debutnya di Old Trafford. Dalam laga Liga Europa melawan Bodo/Glimt, MU menang tipis dengan skor 3-2. Meski demikian, kemenangan ini memperlihatkan bahwa masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan, terutama di sektor pertahanan.
Debut Ruben Amorim sebagai pelatih Manchester United di Old Trafford diwarnai dengan drama. Dalam pertandingan melawan Bodo/Glimt, MU unggul lebih dahulu tetapi sempat kebobolan dua gol dan berbalik tertinggal. Untungnya, Rasmus Højlund menjadi pahlawan dengan gol penentu kemenangan di babak kedua, membawa kebahagiaan sekaligus sedikit kelegaan bagi Amorim.
Pelatih asal Portugal ini langsung mencoba mengubah pendekatan taktis tim dengan menggunakan formasi wing-back, sistem yang sudah lama tidak digunakan MU. Meski cukup efektif di beberapa momen, formasi ini juga menyoroti celah yang dimanfaatkan oleh lawan.
Amorim kini menghadapi tantangan berat untuk mengintegrasikan ide-ide barunya sambil mempertahankan performa dalam jadwal padat yang dihadapi MU.
Masalah Lama yang Belum Teratasi
Satu masalah yang mencolok dalam pertandingan ini adalah lemahnya organisasi pertahanan MU, yang mirip dengan masalah di era Erik ten Hag. Bodo/Glimt mencetak dua gol hanya dalam waktu empat menit, menunjukkan betapa rapuhnya lini belakang MU.
Gol pertama lahir dari kesalahan transisi setelah kehilangan bola di tengah lapangan. Wing-back MU terlalu maju, memberikan ruang bagi Hakon Evjen untuk melepaskan tembakan dari luar kotak penalti yang berujung gol.
Gol kedua datang dari Philip Zinckernagel, yang memanfaatkan kelengahan Tyrell Malacia. Malacia, yang baru kembali bermain setelah 18 bulan absen, tidak mendapatkan dukungan yang cukup dari Lisandro Martinez dan Matthijs de Ligt. Amorim akhirnya menarik Malacia di babak kedua dan menggantikannya dengan Diogo Dalot, yang tampil lebih solid.
Di masa injury time, MU nyaris kehilangan kemenangan jika bukan karena penyelamatan gemilang Andre Onana. Kiper asal Kamerun itu menggagalkan tendangan bebas Patrick Berg, memastikan bahwa tiga poin tetap di tangan United.
Onana menunjukkan bahwa dirinya bisa menjadi pilar penting dalam membangun pertahanan MU ke depannya. Namun, performa individu saja tidak cukup jika organisasi lini belakang tidak segera diperbaiki.
Kemenangan yang Krusial
Kemenangan atas Bodo/Glimt membawa MU ke posisi ke-12 dalam klasemen 36 tim Liga Europa. Dengan tiga pertandingan tersisa, mereka hanya terpaut satu poin dari delapan besar.
Hasil ini memberikan sedikit harapan di tengah tren buruk yang sering terjadi di era Ten Hag, di mana MU kerap gagal mempertahankan keunggulan di pertandingan-pertandingan Eropa.
Bagi Ruben Amorim, kemenangan ini lebih dari sekadar tiga poin. Ini adalah langkah awal untuk membangun kembali kepercayaan tim dan para pendukung di tengah musim yang penuh tekanan. Amorim paham bahwa ekspektasi di klub sebesar Manchester United sangat tinggi, dan kemenangan ini memberikan modal penting untuk membangun momentum ke depannya.
Salah satu sorotan dalam pertandingan ini adalah penampilan impresif Rasmus Højlund. Pemain muda asal Denmark ini mencetak dua gol, termasuk gol penentu kemenangan di babak kedua.
Gol pertamanya menyelamatkan MU dari ketertinggalan di babak pertama, sementara gol keduanya memastikan kemenangan dramatis di Old Trafford. Performanya memberikan harapan baru bagi lini serang United yang sering kesulitan mencetak gol di pertandingan-pertandingan penting.
Meski meraih kemenangan, Ruben Amorim harus segera mencari solusi untuk masalah-masalah yang terlihat dalam pertandingan ini.
Lini belakang MU masih menjadi masalah utama yang harus diselesaikan. Kebobolan dua gol dalam waktu singkat menunjukkan bahwa organisasi pertahanan belum solid, dan formasi wing-back yang diterapkan Amorim membutuhkan waktu untuk beradaptasi.
Selain memperbaiki pertahanan, Amorim juga harus memastikan konsistensi performa tim di tengah jadwal yang padat. Dengan tiga pertandingan tersisa di fase grup Liga Europa dan laga-laga penting di Premier League, setiap keputusan taktis akan sangat krusial.
Sebagai pelatih baru, Amorim juga harus membangun identitas tim yang sesuai dengan filosofi sepak bolanya. Ini tidak hanya tentang taktik di lapangan, tetapi juga tentang mentalitas dan budaya kerja di dalam tim.
Awal yang Positif
Kemenangan 3-2 atas Bodo/Glimt memberikan awal yang positif bagi Ruben Amorim di Manchester United. Meski masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan, kemenangan ini menunjukkan bahwa ada potensi besar di dalam tim ini.
Bagi Amorim, langkah selanjutnya adalah memperbaiki lini belakang dan memastikan bahwa timnya bisa tampil lebih konsisten. Dengan dukungan penuh dari pemain dan fans, Amorim memiliki peluang besar untuk membawa MU kembali ke jalur yang benar.